Selasa, 25 Desember 2012

KAJIAN KEBUDAYAAN MANUSIA MODERN


Nama             : Nerissa Arviana
NPM               : 35412288
Kelas              : 1ID01


Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat kota tidak dapat disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki orientasi ke masa kini, misalnya gelandangan.

Faktor-faktor yang Mendorong Perubahan Masyarakat Menjadi Masyarakat yang Modern
1.    perkembangan ilmu
2.    perkembangan teknologi
3.    perkembangan industri
4.    perkembangan ekonomi

Gejala-gejala Modernisasi
1. Bidang IPTEK
Gejala Modernisasi di bidang IPTEK ditandai dengan adanya penemuan dan pembaharuan unsur teknologi baru yang dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat.
2. Bidang Ekonomi
Gejala Modernisasi di bidang Ekonomi ialah meningkatnya produktivitas ekonomi dan efisiensi sumber daya yang tersedia, serta pemeanfaatan SDA yang memperhatikan kelestarian alam sekitar.
3. Bidang Politik dan Idiologi
Pada bidang ini, gejala modern ditandai dengan adanya system pemerintahan perwakilan yang demokratis, pemerintah yang diawasi dan dibatasi kekuasaanya, dihormati hak-hak asasinya serta dijaminnya hak-hak sosial.
4. Bidang Agama dan Kepercayaan
Gejala Modernisasi di bidang Agama dan Kepercayaan ditandai dengan adanya pengembangan nalar (rasio) dan kebahagiaan kebendaan (materi), yang pada akhirnya akan menimbulkan paham sekularisasi dan sekularisme.


Salah satu peristiwa yang menjadi tonggak perubahan masyarakat menjadi modern adalah “Revolusi Industri”

Revolusi industri merupakan perubahan di bidang usaha mencapai hasil produksi dengan cara radikal dengan memanfaatkan mesin-mesin. Akan tetapi, revolusi yang berawal di Inggris pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 (sekitar tahun 1750-1850) ini tidak sekedar berpengaruh terhadap kemajuan industri. Akan tetapi, juga berpengaruh pada aspek budaya, sosiokonomi, teknologi.
            Terminologi “revolusi industri” sendiri diperkirakan mulai digunakan sejak seorang duta Prancis memperkenalkannya dalam surat. Isi surat tersebut mengumumkan bahwa prancis akan ikut serta dalam revolusi industri (la revolution industrielle) di tahun 1799.

Penyebab terjadinya revolusi industri
            Penyebab utama meletusnya revolusi ini di Inggris hingga sekarang masi di perdebatkan dan di anggap terlalu kompleks (tidak adanya 1 penyebab utama). Akan tetapi, kebanyakan ahli sejarah meyakini bahwa revolusi merupakan bentuk perkembangan dan perubahan-perubahan di bidang sosial dan kelembagaan. Perubahan ini disebabkan oleh kekuasaan feodalisme di Inggris Raya pasca terjadinya perang saudara di Inggris pada abad ke-17.
Dengan di perketatnya pengawasan batas-batas negara Inggris Raya, penyebaran wabah penyakit menjadi berkurang. Dan ini mencegah terjadinya wabah epidemik yang sering terjadi di kala itu. angka keselamatan hidup bayi-bayi dan balita meningkat. Hingga mungkin tersedianya tenaga kerja yang melimpah pada saat mereka dewasa.
            Gerakan revolusi agrikultural (sejak abad ke-15) di negara tersebut menyebabkan kegiatan produksi di bahan makanan lebih efisien tanpa perlu memperkerjakan banyak orang. Hal ini rupanya tidak seimbang dengan populasi tenaga kerja produktif yang terus bertambah. Mereka mengalami kesulitan mencari pekerjaan di bidang agrikultur di desanya masing-masing. Oleh karena itu terjadilah urbanisasi besar-besaran di kota-kota besar. Sehingga masyarakat banyak bekerja di bidang manufaktur, seperti menenun.
            Semakin hari pengusaha di rumahan di bidang manufaktur ini berkembang hingga akhirnya membentuk pabrik-pabrik. Pasar mereka pun menjadi luas dengan adanya kebijakan ekspansi kolonialisme (penjajahan ke negara-negara lain). hal ini bersamaan dengan di mulainya perdagangan internasional. Keadaan bertambah baik bagi industri manufaktur dengan di mulainya refolusi teknologi pada abad ke-17.
            Revolusi teknologi inilah yang dipercaya oleh banyak ahli sejaraha sebagai pemicu utama terjadinya revolusi ini. hal tersebut tentu terkait kemajuan teknologi kala mempermudah pekerjaan di bidang manufaktur, terutama setelah ditemukannya mesin-mesin bertenaga uap. Dapat di simpulkan bahwa penyebab revolusi industri di Inggris merupakan rentetan peristiwa dan aspek yang saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya.
            Di mulai dengan semakin makmurnya Inggris di bawah kekuasaan feodalisme kerajaan. Semakin berkualitasnya tenaga kerja yang dimiliki Inggris karena terlindungi dari wabah penyakit dan tersedianya bahan pangan berkualitas yang melimpah. Terjadinya arus urbanisasi di kota besar (seperti London) karena adanya revolusi agrikultural. Hingga semakin di hargainya penemu-penemu baru.
            Revolusi ini bagaikan memiliki domino. Ini karena pada tahun-tahun selanjutnya, negara-negara lain di eropa (dan juga Amarika Serikat) mulai terlibat dalam perdagangan Internasional dan ikut serta melakukan revolusi di bidang industri.

Akibat-akibat positif revolusi industri
Revolusi di Inggris terjadi kurang lebihnya 1 abad lamanya ini membawa angin segar inovasi di bidang teknologi  dan ilmu pengetahuan. Berikut adalah beberapa di antaranya :
1.      Kemajuan di bidang tekstil
Di awal abad ke-18, industri tekstil di Inggris hanya berpaku pada produksi kain wol yang dibuat handmade, ditenun satu demi satu oleh para pekerja tangan. Industri ini dikenal dengan sebutan industri rumahan. Keadaan lantas berubah semenjak terjadinya revolusi industri.
Revolusi di bidang teknologi berperan besar dalam memajukan industri tekstil Inggris. Dengan diciptakannya mesin tenun, mesin pemintalan, dan mesin-mesin pendukung produksi tekstil lainnya. Mesin pemintalan pertama bekerja dengan memanfaatkan tenaga keledai. Selanjutnya berkembang dengan memanfaatkan tenaga kuda, tenaga air dan sebagainya.
Dengan inovasi dan perbaikan di sana-sini, akhirnya para penemu bukan saja menciptakan mesin pemintalan yang lebih modern. Juga menciptakan mesin-mesin yang memungkinkan industri tekstil memproduksi kain dari bahan katun dan bahan lainnya. Mesin-mesin tekstil paling modern di masa revolusi ini menggunakan tenaga uap sebagai tenaga penggeraknya.
2.      Kemajuan di bidang metalurgi
Metalurgi merupakan ilmu mengolah dan merekayasa mineral dan logam sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan. Perubahan besar yang terjadi di bidang ini adalah penggantian penggunaan bahan bakar kayu ke bahan bakar mineral (batu bara). Meski sebenarnya menggunakan bahan bakar batu bara sebagai bahan bakar sudah diperkenalkan sejak tahun 1678 (sebelum revolusi industri). Akan tetapi, perkembangan dan inovasi yang signifikan terjadi saat revolusi industri.
Kemajuan di bidang metalurgi juga mengcakup pemanfaatan jenis-jenis hingga pembuatan baja. Ternik-teknik maju di bidang metalurgi saat itu menopang pembuatan mesin-mesin industri yang berkualitas.
3.      Kemajuan di bidang pertambangan
Pertambangan batu bara bukan baru di Inggris. Jauh sebelum revolusi industri, masyarakat Inggris sudah menggali terowongan untuk menambang mineral ini. akan tetapi, penambangan batu bara dengan cara tradisional bukannya tanpa risiko bahaya gas yang dihasilkan dari batu bara tersebut. Alat-alat yang masih konvensional dan metode penambangan yang seadanya menyebabkan kegiatan pertambangan batu bara bagaikan pertarungan hidup dan mati si penambang.
Untunglah mesin uap James Watt memberi solusi yang lebih baik. Mesin-mesin pendukung pertambangan yang dilengkapi lampu keselamatan mulai digunakan sejak terjadinya revolusi ini. selain itu, proses penggalian gua batu bara digantikan dengan cara yang lebih praktis. Dengan cara meledakkan gua dengan berbagai bahan kimia yang ditemukan selama revolusi tersebut.

4.      Kemajuan di bidang tenaga uap
Barangkali, inilah kemajuan yang paling populer dari revolusi industri. Diciptakannya mesin-mesin bertenaga uap merupakan kemajuan yang signifikan di berbagai industri. Ini karena dengan mesin bertenaga uap, para penguasaha tidak membutuhkan banyak pekerja (cukup mempekerjakan beberapa operator mesin saja) danproduktivitas produksi semakin meningkat.
5.      Kemajuan di bidang ilmu kima
Selama revolusi ini, banyak percobaan-percobaan kimia dilaksanakan. Metode-metode yang lebih efisien dalam menciptakan zat-zat kimia bermunculan. Seperti metode pembuatan asam sulfur, alkali, natrium karbonat, asam klorida, kalsium sulfida dan sebagainya. Penemuan-penemuan di bidang ilmu kimia merupakan jalan bagi terlaksananya inovasi-inovasi di bidang lain. Seperti, industri sabun, kaca, dan kertas yang efisien dan efektif.


6.      Kemajuan-kemajuan lainnya
Kemajuan-kemajuan lainnya yang disebabkan terjadi revolusi ini antara lain:
1.      Kemajuan di bidang permesinan (kecil dan besar)
2.      Penerangan dengan tenaga hidrogen, metana dan sebagainya
3.      Pembuatan kaca yang lebih modern
4.      Perkembangan metode-metode transportasi di London

Akibat-akibat negatif revolusi industri
            Meski membawa dampak positif pada perkembangan teknologi, revolusi industri juga memberi dampak negatif dalam aspek sosial. Salah satunya adalah arus urbanisasi besar-besaran. Arus urbanisasi ke kkota-kota besar pusat industri menyebabkan banyak orang desa yang terlunta-lunta di kota. Sementara, di bidang agrikultural di desa tidak terurus. Dengan kata lain, terjadi ketimpangan di bidang industri dan bidang agrikultural di Inggris selama revolusi industri.
            Orang-orang desa yang berurbanisasi ke kota-kota besar dengan mengaharapkan kehidupan yang lebih layak pun tidak semuanya beruntung. Penemuan-penemuan di bidang permesinan industri menyebabkan pabrik-pabrik tidak terlalu banyak memerlukan pekerja.
            Hal ini berimbas pada rendahnya upah pekerja dan panjangnya jam kerja. Imbas yang lebih jauh lagi adalah banyaknya anak di bawah umur dan wanita yang dipekerjakan karena upah mereka lebih rendah daripada pekerja laki-laki. Ini dianggap menguntungkan para pengusaha dan menekan biaya produksi.
            Upah yang rendah dan jam kerja yang tidak manusiawi berimbas pula pada kesenjangan kesejahteraan yang mencolok. Saat para pengusaha semakin sukses, para pekerja justru semakin susah.
            Kesenjangan ini seringkali menimbulkan ketegangan diantara kedua belah pihak hingga huru-hara menjadi hal yang lumrah terjadi saat revolusi industri. Secara tidak langsung, kesenjangan ini melahirkan idealisme-idealisme di bidang sosial politik, yakni kapitalisme (kaim pengusaha) dan sosialisme (kaum buruh).


 Masyarakat Modern dilihat dari berbagai Aspek
Aspek Mental Manusia :
1. Cenderung didasarkan pada pola pikirserta pola perilaku rasionalatau logis, dengan cirri-cirimenghargai karya orang lain, menghargai waktu, menghargai mutu, berpikir kreatif, efisien, produktif percaya pada diri sendiri, disiplin, dan bertanggung jawab.
2. Memiliki sifat keterbukaan, yaitu dapat menerima pandangan dan gagasan orang lain.
Aspek Teknologi :
1. Teknologi merupakan factor utama untuk menunjang kehidupan kearah kemajuan atau modernisasi.
2. Sebagai hasil ilmu pengetahuan dengan kemampuan produksi dan efisiensi yang tinggi.
Aspek Pranata Sosial :
I. Pranata Agama :
Relatif kurang terasa dan tampak dalam kehidupan sehari-hari, diaibatkan karena sekularisme
II. Pranata Ekonomi :
1. Bertumpu pada sektor Indusri Pembagian kerja yang lebih tegas dan memiliki batas-batas yang nyata.
2. Pembagian kerja berdasarkan usia dan jenis kelamin kurang terlihat.
3. Kesamaan kesempatan kerja antar priadan wanita sangat tinggi.
4. Kurang mengenal gotong-royong.
5. Diobedakan menjadi tiga fungsi, yaitu: produksi distribusi, dan konsumsi.
6. Hampir semua kebutuhan hidupmasyarakat diperoleh melalui pasar dengan menggunakan uang sebagai alat tukar yang sah.
III. Pranata Keluarga :
1. Ikatan kekeluargaan sudah mulai lemahdan longgar, karena cara hidup yang cenderung inidividualis.
2. Rasa solidaritas berdasarkan kekerabatan umumnya sudah mulai menipis.
IV. Pranata Pendidikan :
Tersedianya fasilitas pendidikan formal mulai dari tingkat rendah hingga tinggi, disamping pendidikan keterampilan khusus lainnya.
V. Pranata Politik :
Adanya pertumbuhan dan berkembangnya kesadaran berpolitik sebagai wujud demokratisasi masyarakat.



Menurut para ahli kebudayaan modern dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

Kebudayaan Teknologi Modern
Pertama kita harus membedakan antara Kebudayan Barat Modern dan Kebudayaan Teknologis Modern. Kebudayaan Teknologis Modern merupakan anak Kebudayaan Barat. Akan tetapi, meskipun Kebudayaan Teknologis Modern jelas sekali ikut menentukan wujud Kebudayaan Barat, anak itu sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh semakin banyak masukan non-Barat, misalnya dari Jepang.
Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan simplistik, begitu pula penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan kekurangcanggihan pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan teknologi, melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil sains dan teknologi dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas fisik dan angkutan, segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan modern. Hampir semua produk kebutuhan hidup sehari-hari sudah melibatkan teknologi modern dalam pembuatannya.
Kebudayaan Teknologis Modern itu kontradiktif. Dalam arti tertentu dia bebas nilai, netral. Bisa dipakai atau tidak. Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi ideologis atau keagamaan. Seorang Sekularis dan Ateis, Kristen Liberal, Budhis, Islam Modernis atau Islam Fundamentalis, bahkan segala macam aliran New Age dan para normal dapat dan mau memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau kepercayaan mereka masing-masing. Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok bersifat instumental.

Kebudayaan Modern Tiruan
Dari kebudayaan Teknologis Modern perlu dibedakan sesuatu yang mau saya sebut sebagai Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan itu terwujud dalam lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan lapangan terbang internasional, kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan Kentucky Fried Chicken (KFC).
Di lapangan terbang internasional orang dikelilingi oleh hasil teknologi tinggi, ia bergerak dalam dunia buatan: tangga berjalan, duty free shop dengan tawaran hal-hal yang kelihatan mentereng dan modern, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan, suasana non-real kabin pesawat terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh dunia sama, tak ada hubungan batin.
Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari ilusi, bahwa asal orang bersentuhan dengan hasil-hasil teknologi modern, ia menjadi manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak menyumbangkan sesuatu apapun terhadap identitas kita. Identitas kita malahan semakin kosong karena kita semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita, kelakuan kita, pilihan pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin dimanipulasi, semakin kita tidak memiliki diri sendiri. Itulah sebabnya kebudayaan ini tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran.
Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan karena fast food dianggap gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah modern.

Kebudayaan-Kebudayaan Barat
Kita keliru apabila budaya blastern kita samakan dengan Kebudayaan Barat Modern. Kebudayaan Blastern itu memang produk Kebudayaan Barat, tetapi bukan hatinya, bukan pusatnya dan bukan kunci vitalitasnya. Ia mengancam Kebudayaan Barat, seperti ia mengancam identitas kebudayaan lain, akan tetapi ia belum mencaploknya. Italia, Perancis, spayol, Jerman, bahkan barangkali juga Amerika Serikat masih mempertahankan kebudayaan khas mereka masing-masing. Meskipun di mana-mana orang minum Coca Cola, kebudayaan itu belum menjadi Kebudayaan Coca Cola.
Orang yang sekadar tersenggol sedikit dengan kebudayaan Barat palsu itu, dengan demikian belum mesti menjadi orang modern. Ia juga belum akan mengerti bagaimana orang Barat menilai, apa cita-citanya tentang pergaulan, apa selera estetik dan cita rasanya, apakah keyakinan-keyakinan moral dan religiusnya, apakah paham tanggung jawabnya

Dampak Positif Kebudayaan Modern
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmupengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidupmasyarakat.

Dampak Negatif Kebudayaan Modern
Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebasremaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

Minggu, 16 Desember 2012

KAJIAN KEBUDAYAAN MANUSIA PADA ABAD PERTENGAHAN


Nama             : Nerissa Arviana
NPM               : 35412288
Kelas              : 1ID01


Asia
Di India, Kerajaan Gupta runtuh pada tahun 535 dan negeri ini pun terpecah. Pengaruh Hindu dan Buddha menyebar ke Asia bagian tenggara. Sekitar tahun 775, Kerajaan Sriwijaya di Sumatera menaklukkan Semenanjung Malaya. Sementara di Kamboja, dinasti Khmer mendirikan Kerajaan Angkor pada tahun 802. Di Cina, salah satu dinasti terbesarnya, Tang, yang berdiri selama 300 tahun, menghasilkan beberapa karya seni terbaik dalam sejarah Cina. Sejak tahun 960, Tang digantikan oleh Dinasti Song yang berdiri selama 300 tahun. Di tempat lain, sebuah kerajaan Tibet yang kuat berdiri dan runtuh, sementara berbagai negara kaya muncul di Thailand, Vietnam, Jepang, dan Indonesia. Di Asia Tengah, kekuatan para pengembara Turkik dan Mongol berkembang semakin besar.

Eropa
Lokasi ideal untuk membangun suatu kota atau desa

a. Letaknya dekat dengan suatu kastil
Jika kota/desa dekat dengan suatu kastil, maka anda akan mendapatkan perlindungan dari para prajurit dan ksatria di dalamnya. Aman dari para penjarah dan penjahat tentu saja. Selain itu, dapat menarik banyak pedagang untuk melakukan transaksi di sana, dan tentu saja bisa menarik lebih banyak penduduk di sana. Banyak penduduk tentu makin banyak pajak yang bisa ditarik. Jika penduduk tak mendapatkan perlindungan, maka mereka bisa meninggalkan kota itu kapan saja.

b. Terletak di area tinggi
Jika kota/desa itu terletak di area yang lebih tinggi, maka ada kelebihan yang bisa didapat. Anda akan lebih mudah melihat musuh yang datang dari kejauhan. Maka dapat melakukan persiapan lebih matang jika musuh menyerang. Selain itu, dengan letaknya yang tinggi, musuh akan lebih sulit menyerang. 

c. Dekat dengan sumber air
Air adalah elemen penting kehidupan. Sangatlah baik jika kota/desa dekat dengan sungai, maka warga anda akan lebih mudah mengambil air, dan tentu lebih mudah mendapat suplai air bersih. Selain itu, sungai yang lebar dengan arus yang deras berfungsi sebagai benteng alam yang melindungi dari serangan musuh. 

d. Dekat dengan sumber alam
Untuk membangun rumah, maka diperlukan batu-batu dan kayu, Batu selain lebih kuat dari serangan musuh, dapat juga dipakai untuk tembok pelindung, dan juga sebagai senjata. Kayu selain mudah dimanfaatkan, juga berguna untuk membuat api di tungku. Kayu juga bisa menjadi senjata dan menjadi berbagai peralatan seperti palu dan kapak. 

e. Tanah yang gembur dan subur
Tentu selain sumber air, makanan adalah yang penting untuk manusia. Makanan bisa didapat dari alam, misalnya memburu hewan atau memancing. Namun perlu juga menanam berbagai sayuran dan tumbuhan lainnya. Gandum adalah makanan pokok masyarakat saat itu, sama seperti nasi untuk kita. Tanah yang subur tentu akan membuat menanam lebih mudah. 

Rumah
a. Rumah para bangsawan 

Rumah Tudor ini memiliki atap yang terbuat dari jerami atau ilalang yang ditumpuk-tumpuk di atas rangka atap. Rumah Tudor juga memiliki jendela dan cerobong asap. Namun hanya rumah-rumah Tudor yang dimiliki oleh yang amat kaya yang memiliki jendela dari kaca. Kaca saat itu sangatlah mahal. Jika tidak mampu membeli kaca, maka sebagai penggantinya dipakailah kayu yang bisa dibuka dan ditutup. Rumah ini biasanya memiliki lebih dari 1 lantai.



b. Rumah para rakyat biasa


Awalnya, rumah rakyat biasa hanya terbuat dari ranting kayu, atau jerami, atau dari lumpur. Mereka tidak mampu membayar orang untuk membangun rumahnya, maka mereka sendirilah yang membangunnnya. Hanya ada satu ruangan, dan juga termasuk tempat menaruh hewan mereka.

Namun pada tahun 1348, wabah Black Death yang menewaskan banyak warga membuat turunnya populasi, dan menyebabkan makin sedikitnya orang yang bisa menggarap lahan sang kaya raya. Sehingga akhirnya, para tuan tanah itu membayar lebih mahal, karena upahan makin sedikit dan langka. Karena bertambahnya jumlah pemasukan mereka, para rakyat ini mampu membangun rumah yang lebih baik lagi yang terbuat dari Wattle and Daub. 

Wattle and Daub di sini adalah rumah yang terbuat dari kayu-kayu yang dilapisi/dilumuri oleh campuran air, tanah, tanah liat pasir, dan jerami. Kemudian ditutupi oleh lumpur, dan jika mengering nanti, akan menjadi dinding yang lebih keras. 


Kehidupan Masyarakatnya dan pembagian kelas :

Rakyat biasa pada abad pertengahan, mereka terbagi atas kasta-kasta tertentu dan memakai sistem mengabdi kepada sang pemilik tanah :

1. orang-orang bebas
Mereka berjumlah sangat sedikit, mereka membayar dan menyewa tanah kepada sang pemilik tanah, dan mereka hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali kewajiban yang harus mereka lakukan kepada sang tuan tanah

2. petani/cottars
Mereka memiliki sebuah rumah yang mereka sewa dari tuan tanah, dan memiliki tanah milih tuan tanah yang harus mereka garap

Dalam masyarakat abad pertengahan, seorang anak akan tinggal bersama keluarga mereka, namun karena wabah penyakit yang menyebabkan anggota keluarga anak itu meninggal, dia bisa saja tinggal bersama saudaranya yang lain. Anak itu juga bisa saja diasuh oleh kakek-neneknya jika orang tua mereka sudah meninggal sejak mereka masih kecil.

Pendidikan memang terbatas, sangat sedikit yang bisa bersekolah. Anak-anak rakyat biasa biasanya bekerja di ladang atau membantu merawat adik-adiknya. Sedangkan yang berasal dari keluarga yang agak kaya, ada beberapa dari mereka yang menjadi biarawan-biarawati. Di biara, mereka bisa mendapatkan pendidikan baca dan tulis. Jika berasal dari keluarga yang amat kaya, biasanya akan mendapatkan pendidikan secara privat di rumah. 

Para remaja abad pertengahan biasanya juga bekerja diladang, atau juga bisa membantu pekerjaan orang-orang sekitarnya, misalnya membantu memberi makan hewan. Mereka juga bekerja sebagai pelayan di keluarga yang kaya. Atau mereka juga sebagai trainee pandai besi. Rata-rata, mereka tinggal dengan orang yang memperjakan mereka. 

Orang-orang abad pertengahan 


Inilah mereka, yang hidup di masa abad pertengahan.

1. Raja
Raja atau bangsawan yang memerintah atas suatu daerah. Untuk melindungi daerahnya dari serbuan orang asing, maka dia memberikan kuasa kepada para vassal. Vassal diberikan kekuasaan, sebagai gantinya mereka harus melindungi daerah milik sang raja.

2. Vassal
Vassal diberikan sejumlah tanah dari raja. Tanah itu disebut fiefs. Vassal memiliki kekuasaan atas fiefs mereka, dan bisa sebagai 'raja kecil'. Bisa saja, ada orang yang menjadi vassal, tetapi juga sekaligus dia adalah seorang raja di tempat lain.

3. Ksatria
Ksatria adalah para petarung yang melindungi suatu wilayah. Ksatria berjanji setia kepada sang raja dan raja juga memberikan wilayah kepada mereka. Tidak sembarangan orang bisa menjadi ksatria, hanya anak-anak dari bangsawan yang bisa. Mereka dicalonkan sebagai ksatria dari usia 7 tahun, dan mendapat berbagai pelajaran dan berbagai ilmu seperti ilmu pedang. Di usia 13-14 tahun, mereka menjadi squires dan mulai berlatih bertempur di atas kuda. Dan pada usia 21 mereka ditahbiskan menjadi ksatria. Upacaranya dengan berlutut di hadapan sang raja, dan berjanji setia, dan raja memberikan mereka gelar sambil menaruh pedang di atas bahunya.

4. Wanita bangsawan
Mereka adalah istri atau anak dari bangsawan. Mereka mengurusi rumah tangga dan mengurusi anak. Mereka juga bisa menolong dan membantu yang sakit. Dalam beberapa kasus, ada juga wanita bangsawan yang bisa mempunyai tanah mereka sendiri, yang merupakan warisan dari suami atau orang tuanya. Wanita bangsawan juga bisa sebagai wakil dari raja atau si bangsawan itu jika mereka sedang tidak ada di tempat. Wanita itu bisa memerintah dan bahkan jika disuruh oleh rajanya, dia bisa mengirimkan ksatria dan prajurit ke medan perang.

5. Uskup(bishop)
Uskup adalah pemimpin gereja, yang berada dibawah kuasa Paus dan Uskup Roma. Uskup rata-rata dari kalangan bangsawan. Uskup membawahi para pastur gereja, biarawan, dan suster dan mengurusi urusan administrasi gereja.

6. Pastur
Pastur yang melakukan berbagai kegiatan rohani di gereja seperti memimpin misa, kotbah.

7. Biarawan dan biarawati
Biarawan dan biarawati adalah pria dan wanita yang menyerahkan seluruh hidup mereka kepada Tuhan dan tinggal di asrama atau biara. Mereka hidup sangat sederhana. Mereka tidak menikah, dan mereka sangat mencurahkan hidupnya untuk Tuhan. Mereka juga bisa sebagai dokter yang menyembuhkan orang sakit dan menolong yang miskin.

8. Friars/bruder
Nama panggilan bagi seorang rohaniwan Katolik. Bruder biasanya termasuk ordo Agustinus, Karmelit, Dominikan, Fransiskan, dan FIC. Perbedaan antara bruder dengan biarawan ialah bahwa para bruder hidup dalam kesederhanaan dan kesajahaan sebagai tanda kebaktian bagi komunitas, berbeda dengan para biarawan yang pekerjaannya hanya berdoa dan bermeditasi saja. Pada abad pertengahan, bruder berkeliling untuk menyebarkan ajaran dan berada langsung di masyarakat.

9. Serf
Kebanyakan, para petani adalah serfs. Mereka tinggal disuatu komunitas kecil yang berada di suatu wilayah yang dipimpin oleh vassal atau raja. Hidup mereka sangat diatur oleh si pemimpinnya, dan mereka tidak bisa pergi dari sana atau menikah tanpa seijin tuan mereka. Serf menanami dan memanen tanah tuan mereka, dan merawat ternak, memotong kayu bakar, bekerja di ladang. Jika serf memiliki cukup uang, mereka bisa membeli kebebasan mereka dan menjadi orang-orang bebas (freeman)

10. Pelayan
Pelayan adalah orang yang bekerja di rumah si penguasa atau bangsawan. Dialah yang melakukan kegiatan seperti memasak, mencuci, mengepel, dan kegiatan rumah tangga lainnya.

11. Pedagang
Mereka adalah pedagang yang berdagang benda-benda seperti hasil alam, garam, besi, kain. Seiring berjalan waktu, barang-barang yang diperjual belikan juga bervariasi.

12. Minstrels 
Adalah para penghibur yang berkeliling dari kota ke kota, dalam grup. Rata-rata mereka adalah penyanyi atau pemain musik, tapi mereka juga bisa melakukan aksi lainnya seperti pertunjukan akrobatis, menari, bermain juggling. Minstrel memiliki nama yang menjadi pembeda

Sistem hukum abad pertengahan
Tidak ada polisi dan lembaga hukum saat itu, jadinya masih sangat tergantung pada masyarakatnya.
The Manorial Court (Trial by Jury)

Jika ada yang melanggar hukum, maka si terdakwa itu akan dihadapkan pada tuan tanah sebagai hakim, lalu ada 12 orang juri yang berasal dari warga yang sudah dipilih sendiri juga oleh warga. Para juri itulah yang menentukan bersalah atau tidaknya si terdakwa itu, termasuk hukumannya. Biasanya ini hanya untuk pelanggaran ringan.

The King's Court (Trial by Ordeal)

Sistem ini dipakai jika pelanggarannya sudah berat sekali. Sang terdakwa akan dihadapkan pada berbagai siksaan dan percobaan yang berat, jika terdakwa itu berhasil lolos dan selamat dari siksaan itu, maka dia tak bersalah. 

a. Ordeal by Fire
Sang terdakwa akan dipaksa untuk menggenggam sebatang besi panas,dan terus memegangnya sambil berjalan beberapa langkah. Sebelumnya, tangan mereka akan diperban terlebih dahulu. Beberapa hari kemudian, si terdakwa akan dilihat kembali tangannya. Perban dibuka, dan jika tangannya menunjukan tanda kesembuhan atau sudah sembuh maka dia bersih. Tapi, jika sebaliknya, maka dia bersalah.

b. Ordeal by Water
Terdakwa akan dilemparkan ke dalam air. Jika ia mengapung, dia tidak bersalah. Jika ia tenggelam, maka ia bersalah. 

c. Ordeal by Combat
Bertarung sampai mati. Pemenangnya adalah orang yang benar. 

Masalah kesehatan dan sanitasi

Ilmu kedokteran memang sempat tak berkembang di masa abad pertengahan. Orang miskin mendapatkan pengobatan seadanya, dan hanya orang2 kaya atau bangsawan yang bisa mendapatkan pengobatan yang sebetulnya. Profesi dokter amat jarang ditemui. Pasien hanya didoakan, tanpa pengobatan dan obat2 yang memadai. Bagi orang2 kaya dan bangsawan, mereka tentu bisa membayar mahal untuk obat2nya, tapi bagaimana dengan kaum miskin? Tentu tidak.

Kebersihan sangat minim pada masa abad pertengahan. Dan toilet pada masa abad pertengahan itu 'sangat memukau' dan begitu primitf. Di kastil, kakus terletak sangat dekat dengan ruang tidur, dan diletakan diluar tembok kastil, dan memiliki saluran yang langsung mengarah ke parit atau sungai, selain itu juga, membangun sebuah saluran panjang ke tanah sudah cukup. 


Pendidikan

Pendidikan di masa abad pertengahan ini tidak merata kepada seluruh golongan. Hanya beberapa golongan terpelajar, dan sisanya buta huruf dan tak bisa menulis/membaca. Masyarakat biasa tidak mampu membayar biaya untuk pendidikan, dan para pemimpinnya tidak memperdulikan pendidikan rakyat miskinnya.

Bahasa wajib saat abad pertengahan adalah bahasa Latin, walaupun memang tiap-tiap negara mempunyai bahasa mereka masing-masing. Dan bahasa latin cukup sulit untuk dipelajari. Buku-buku teks biasanya memakai bahasa latin, dan bahasa latin hanya diajarkan di biara-biara.

Dan pendidikan masih belum menyentuh kaum wanita. Banyak wanita yang tidak mengerti tulis baca, buta huruf. Mereka biasanya hanya bertugas mendampingi suami dan bekerja pekerjaan dapur. (ada yang mengenal Joan of Arc? Dia adalah salah 1 tokoh abad pertengahan yang cukup terkenal. Gadis sederhana dari keluarga petani yang memenangkan perang itu ternyata buta huruf. Pada saat menulis surat kepada raja perancis saat itu, dia hanya memakai inisial "X" di akhir suratnya, karena tak bisa menulis namanya sendiri)

Situasi ini sempat membaik setelah abad ketigabelas, dimana sekolah-sekolah dan rumahsakit mulai bermunculan di Eropa, sehingga mempermudah informasi tentang kesehatan. Namun, sayangnya, pada abad keempatbelas, Black Death mengguncang Eropa. 
Selama abad pertengahan, memang ada hubungan kuat antara kesehatan dan kepercayaan/agama. Pada masa itu, Orang yang sakit parah seperti kusta adalah hukuman dari Tuhan, atau berbagai macam penyakit lainnya adalah karena bekerja sama dengan setan atau menyembah setan.

Kelaparan dan Makanan selama abad pertengahan

Makanan selama abad pertengahan ditentukan oleh kelas sosial seseorang. Makanan seperti daging ayam, angsa, daging sapi, olahan susu dan keju, dan sejumlah besar gandum dan tepung hanya diperuntukan untuk para keluarga bangsawan dan penguasa. Jika tempat tinggalnya dekat dengan perairan, ikan air asin atau tawar juga merupakan menu mereka.

Sedangkan rakyat jelata? Iya, mereka memang mengolah ladang, tapi hasilnya dijual untuk para orang kaya. Hasil uangnya dibelikan gandum hitam dan barley. Air mereka dapatkan dari sumur. Dan minuman seperti ale adalah yang populer kala itu.


Pakaian selama abad pertengahan

Jangan terkecoh. Mungkin kita sering melihat pakaian-pakaian indah dan menawan dari abad pertengahan, tapi itu semua diperuntukan untuk para orang kaya dan bangsawan. Para petani dan rakyat jelata hanya memakai pakaian usang dari wol atau linen.

Pakaian tidak hanya untuk menutup tubuh, tetapi pakaian juga dipakai sebagai pembeda : pria atau wanita, kaya atau miskin, tuan tanah atau petani biarawan-orang awam. Pakaian bisa sebagai penunjuk status sosial si pemakainya itu. 

Para prianya memakai tunic sampai dengan batas lutut, sementara para biarawan memakai tunicnya hingga menyentuh lantai. Tunic para bangsawan dan raja juga panjang hingga menyentuh lantai. Tunic itu dipakai untuk acara tertentu. Celana dengan bahan wol kadang dipakai dibalik tunic itu. Para bangsawan memakai celana yang lebih ketat di balik tunic mereka. Celana ketat itu ditenun, sehingga jadinya tidak begitu ketat dan tak begitu pas. Sepatu juga dipakai, jika mampu membelinya atau membuatnya.  Kaum wanitanya memakai tunic hingga sampai pergelangan kaki. Jika mereka mampu, kaum wanitanya juga memakai kain linen di balik tunicnya, dan wol di bagian luarnya. Mereka juga memakai jubah yang terbuat dari wol jika akan berpergian. Biarawatinya juga memakai tunic yang hampir mirip, namun warnanya hitam atau putih saja. Untuk para wanita bangsawan, mereka juga memakai penutup kepala, dan memiliki dahi yang lebar dan tinggi (karena rambut mereka dicabuti demi mendapat dahi tinggi itu) Dahi tinggi dianggap cantik.

Australia
Orang Polinesia menduduki pulau-pulau baru di Pasifik, lalu pindah ke Selandia Baru sekitar tahun 900. Di Australia, orang Aborigin tidak disentuh pengaruh luar.
Timur Tengah
Kerajaan Sasanid Persia mencapai puncak kejayaan selama tahun 579. Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632, kerajaan Islam mulai meluas. Pada tahun 634, orang Arab menaklukkan Persia dan menyingkirkan Kerajaan Sasanid. Namun pada tahun 756, kerajaan Islam itu mulai terpecah. Di akhir abad ke-11, Yerusalem direbut oleh pasukan Perang Salib.

Afrika
Pada tahun 700, seluruh Afrika utara menjadi bagian dari kerajaan Islam. Di Afrika barat, Ghana yang kaya emas menjadi semakin kuat. Berbagai kerajaan dagang lainnya seperti Mali dan Kanem-Bornu mulai berkembang di tanah subur di ujung selatan Gurun Sahara.

Amerika Utara
Sekitar tahun 700, dua kebudayaan kota yang terpisah mulai berkembang di Amerika Utara. Salah satunya adalah kebudayaan Gundukan Kuil di sekitar wilayah Mississippi, yaitu kebudayaan yang memperdagangkan tembaga dan berbagai barang ke seantero benua. Peradaban lainnya adalah kebudayaan pueblo (desa) Anasazi di barat-daya, di mana penduduknya hidup di berbagai pueblobatu yang dihubungkan dengan jalan. Anasazi memiliki agama yang sudah maju. Di tempat lain, banyak suku pribumi Amerika berkembang semakin besar dan kuat, sekalipun mereka masih hidup dari pertanian dan berburu serta tinggal di desa permanen atau masih mengembara. Lebih ke timur-laut, di Newfoundland, orang kulit putih pertama tiba. Orang Viking menetap di sana selama beberapa waktu sekitar tahun 1000.

Amerika Tengah dan Selatan
Sekitar tahun 600-700, kota besar Meksiko, Teotihuacan, mencapai kejayaannya. Teotihuacan dan bangsa Maya yang hidup lebih ke selatan mengalami kemunduran sekitar tahun 750. Namun, kekaisaran negara-kota Maya tetap hidup sepanjang periode ini. Pada 900-1100, orang Toltek yang senang berperang menguasai Meksiko. Lebih ke selatan, di Peru, negara-kota Tiahuanaco di Pegunungan Andes serta Huari di kawasan pantai berkembang dan semakin maju. Tiahuanaco merupakan pendahulu Kerajaan Inca. Pada tahun 1000, Kerajaan Huari digantikan oleh Kerajaan Chimu yang berkembang di sekitar Chan Chan, di Peru utara.