Berbicara
mengenai masalah kependudukan di Indonesia, pasti sudah terbayang di benak
kita, permasalahan apa saja yang dialami oleh Negara kita yang disebut-sebut
sebagai Negara berkembang ini. Salah satu permasalahan yang sangat terasa
adalah masalah kepadatan atau jumlah penduduk yang besar. Hal tersebut
merupakan akar dari segala macam masalah kependudukan. Laju pertumbuhan yang
tidak terkendali dengan baik, tidak diimbangi dengan lahan untuk tempat tinggal
dan lahan untuk pertanian agar menjadi sumber pangan.
Filosofi
yang beredar dan sering terdengar di sebagian besar kalangan masyarakat Indonesia,
“Banyak anak, banyak pula rezeki” nampaknya tidak sesuai dengan fakta-fakta
yang telah ada di Indonesia. Padahal di Negara kita ini sudah diterapkan program
“Keluarga Berencana”, tapi pada nyata nya masih ada saja keluarga-keluarga yang
tidak mengikuti program KB ini. Kronisnya, keluarga yang tidak mengikuti
program KB ini, tidak juga mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi bekal
untuk kelangsungan hidupnya.
Maksud
dari “segala sesuatu” disini ditekankan pada persiapan biaya hidup. Kita ambil
saja contoh, sebuah keluarga yang mempunyai 5 orang anak. Jika sang ayah hanya
bekerja dengan gaji dibawah UMR, sedang sang ibu hanya seorang ibu rumah
tangga, tentu kita tahu begitu berat biaya hidupnya. Hal yang perlu ditanggung
oleh si ayah adalah biaya makan untuk sehari-hari, biaya pendidikan untuk
anaknya, dan keperluan-keperluan lainnya. Jika kasus seperti keluarga ini
terulang terus menerus dan terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia,
bukankah ini akan melahirkan masalah baru?
Selain
jumlah penduduk yang besar tidak diikuti dengan produktivitasnya, muncul lagi
permasalah kependudukan, anak-anak yang terlantar, tidak mendapatkan
pendidikan, harus bekerja di usia yang begitu dini, atau meningkatnya masalah
anak-anak jalanan yang terlantar. Anak-anak yang menjadi cikal bakal bangsa di
masa depan, tidak mendapatkan pendidikan yang cukup, maka akan menjadi bangsa
yang seperti apa kita ini?
Dari
permasalahan kurangnya tingkat pendidikan, kelak akan menjadi permasalahan
banyaknya pengangguran karena sumber daya manusia tidak memenuhi kualifikasi
lapangan pekerjaan yang tersedia. Jadi begitu peliknya masalah kependudukan Indonesia
hanya karena berawal dari masalah jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan
hal lainnya.
Selain
masalah-masalah yang telah dibahas sebelumnya, masalah mengenai jumlah penduduk
yang dapat kita lihat langsung adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak
merata. Banyak masyarakat yang menggantungkan harapannya untuk beradu nasib di
Ibu Kota Jakarta, atau pun merantau di Pulau Jawa. Hal ini lah yang menyebabkan
berkurangnya lahan, Karena kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Lahan yang
mereka tinggalkan untuk merantau menjadi tidak produktif.
Jika
kita fikirkan baik-baik, semua masalah kependudukan dapat ditangani, apabila
ada kesadaran dari diri setiap orang. Solusi-solusi untuk masalah kependudukan
antara lain, orangtua dari keluarga anak seharusnya memikirkan dengan matang,
apakah akan sanggup menanggung keluarga dan anaknya agar menjadi penerus yang
kelak berguna ditengah-tengah masyarakat, lebih menggalakkan lagi program KB,
adanya program transmigrasi yang jelas dan pasti, adanya seminar agar
masyarakat lebih mengerti mengenai masalah kependudukan dan bisa mempunyai kesadaran
untuk menanggulanginya serta adanya pelatihan keterampilan untuk masyarakat
menengah kebawah, sehingga masyarakat mempunyai keterampilan atau usaha untuk
dikembangkan walaupun tingkat pendidikannya tidak terlalu tinggi.
Sebenarnya
masih sangat banyak solusi untuk menanggulangi masalah kependudukan, namun
cukup sekian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat ^^
Referensi
:
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar