Nama : Nerissa Arviana
NPM : 35412288
Kelas : 1ID01
Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan) adalah istilah
yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum
tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana
terdapat kehidupan di muka Bumi dimana manusia mulai hidup.
Batas
antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya
tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman
sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya
tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk
setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan,
sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman
prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang
ditemukan di tepiSungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.
Pengkajian Zaman PraSejarah dan budayanya
Arkeologi ialah kajian terhadap Artifak : peninggalan ciptaan manusia (pasu,
mangkuk, tembikar, pisau dll), Ekofak : peninggalan sisa makanan, tulang dan
tumbuhan, Feature : peninggalan struktur bangunan, lubang sampah yang tak dapat
di ubah.
Terbagi kepada
beberapa tahap atau zaman
A. Zaman
Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan
alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang.
Zaman batu ini dapat dibagi lagi atas:
a. Zaman batu tua
(Paleolitikum)
Disebut demikian sebab alat-alat batu buatan
manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis.
Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya
periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana (food
gathering= mengumpulkan makanan). Kehidupan pada masa ini sangat tergantung dengan alam. Karena
dapat memberikan persediaan makanan yang cukup,untuk kelangsungan hidupnya. manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan
belum tahu bercocok tanam.
Manusia purba pada masa ini tersusun dari beberapa kelompok untuk
berburu dan mengumpulkan bahan makanan. Peralatan utama pada masa ini adalah
alat-alat berburu, yang digunakan untuk memotong daging,dan tulang pada
binatang buruannya. Alat ini ditemukan di Ngandong (Ngawi),dan Sampung
(Ponorogo).
Contoh alat-alat tsb adalah :
1. Kapak Genggam, banyak
ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat
penetak/pemotong).
2. Alat-alat dari tulang
binatang atau tanduk rusa yaitu alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi.
3. Flakes, yaitu
alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk
mengupas makanan.
Penggunaan api pada zaman masyarakat berburu meramu tingkat awal,
yaitu dapat diketahui dengan cara membandingkan pada situs penggalian homo
erectus di Cina. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus
b. Zaman batu tengah
(Mesolitikum)
Pada Zaman batu
tengah (mesolitikum), alat-alat batu zaman ini sebagian sudah dihaluskan
terutama bagian yang dipergunakan. Tembikar juga sudah dikenal. Periode ini
juga disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat lanjut. Mereka hidup didaerah pesisir,dan untuk bertahan hidup
mereka mencari kerang dan ikan laut. Alat yang dipergunakan,kapak genggam,mata
panah,mata tombak,mata kail dll. Mereka bermukim mereka mulai berubah dari
nomaden menjadi semisedenter.Bertempat tinggal di gua-gua
Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens
(manusia sekarang), yaitu ras Papua--Melanosoid (mayoritas) dan Mongoloid
(minoritas).
Ciri zaman Mesolithikum:
a. Ditemukannya
bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah
dapur)
b. Alat-alat zaman
mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte)
Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
c. Alat-alat diatas
banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
d. Alat-alat kebudayaan
Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris
Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak
persegi dan alat-alat dari tulang.
Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum:
a. Pebble-Culture (alat
kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat
kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture
(kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
c. Zaman
batu baru (Neolitikum)
Alat-alat batu
buatan manusia Zaman batu baru (Neolitikum) sudah diasah atau dipolis sehingga
halus dan indah. Di samping tembikar tenun dan batik juga sudah dikenal.
Periode ini disebut masa bercocok tanam. Tanaman yg dibudidayakan
a) tanaman usia pendek :
-KELADI
-LABU AIR
-UBI JALAR
b) tanaman usia panjang :
-KELAPA
-SUKUN
-PISANG
-DURIAN
-NANGKA
-MANGGIS
-DUKUH
-RAMBUTAN
2.Hewan Ternak
diantaranya babi, anjing, kerbau, ayam.
Pemeliharaan ternak bertujuan untuk :
a) Menyiapkan binatang
kurban untuk hewan kurban,misalnya kerbau,babi,ayam.
b) Sebagai menu hewani,misalnya kerbau,babi,ayam
c) Sebagai teman untuk berburu misalnya anjing.
3.Kehidupan dan kegiatan
masyarakat bercocok tanam,yaitu kehidupan pada masa ini terlihat sangat jelas
melalui cara bekerja dengan bergotong royong.Diantaranya pekerjaan bertani,merambah
hutan,berburu,membangun rumah,dll.
4.Perdagangan,pada masa
ini bercocok tanam sudah mengenal perdagangan dengan sistem barter,atau alat
ukar menukar barang dagangan mereka antara lain sebagai berikut:
a) Ramuan hasil hutan
b) Hasil pertanian atau peternakan
c) Hasil kerajinan :
Gerabah,Beliung,Perhiasan,Perahu,dll.
d) Garam dan Ikan
Masyarakat bercocok tanam tingkat lanjut,yaitu masa bercocok tanam
tingkat lanjut sering disebut masa perundagian.Pada masa ini manusia hidup
didesa-desa di dataran rendah,pegunungan dan di tepi pantai.
Pendukung
kebudayaan ini adalah homo sapiens dengan ras Austronesia (Austria), Austro-Asia
(Khamer-Indocina). Manusia zaman neolitik lebih bertamadun daripada Paleolitik
dan mesolitik.
a. Kehidupannya secara kekal dalam kelompok besar
dan wujud masyarakat.
b. Kehidupan bercocok tanam spt menanam padi di
China.
c. Menternak binatang spt menternak biri-biri di
Iraq.
d. Penciptaan alat mempunyai berbagai fungsi.
e. Mencipta tembikar melalui teknik putar spt di
Gua Musang.
f. Wujud pengkhususan kerja - banyak masa untuk
hasilkan artifak.
g. Memikirkan cara melebur logam.
h. Sistem tukaran barangan kerana mulai ada
lebihan makanan.
Masyarakat Neolitik di Timur Dekat
a. Wujud pertanian sejak 8000 SM
b. Penternakan biri-biri di Iraq
c. Di China - padi ditanam sejak 8000 tahun lalu
d. Di Asia Tenggara padi ditanam di Ban Kao di
Thailand 3500SM.
e. Di Malaysia padi di Gua Sireh Sarawak - 4500SM
d. Zaman
batu besar (Megalithikum)
Zaman ini disebut juga sebagai zaman
megalithikum. Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain:
1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk
pemujaan terhadap arwah-arwah nenek
moyang.
2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk
upacara pemujaan roh nenek moyang
3. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk
lesung bertutup)
4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat
5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu
besar yang dapat dibuka-tutup
6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan
kepercayaan mereka
B. Zaman
Logam
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat
alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal
teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya. Teknik
pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut
bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut acire perdue.
Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul
golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan.
Zaman logam ini dibagi atas:
a. Zaman tembaga : Orang menggunakan tembaga sebagai alat
kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di
Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.
b. Zaman perunggu : Pada zaman ini orang sudah dapat
mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh
logam yang lebih keras.
c. Zaman besi : Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi
dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan
besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur
besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Manusia zaman Logam lebih maju daripada Batu.
a. Penggunaan logam besi dan mencipta rumah dan
perahu.
b. Menjelajah lautan dan meningkatkan kegiatan
perdagangan maritim.
c. Perdagangan bermula di pesisiran pantai dan
kemudian lebih jauh ke daratan.
d. Pertempatan besar kepada kota pertahanan.
e. Bandar-bandar besar spt. Jericho (8000SM),
Catal Hayuk di Turki ( 6500SM).
f. Mengetahui cara mengubur mayat dengan makanan,
tembikar dan besi.
Zaman Perunggu dan Zaman Besi.
a. Di Malaysia ada sekitar 500SM
b. Perunggu dihasil - campuran tembaga dan timah.
c. Di Eropah - Perunggu mulai digunakan sekitar
2300SM - 700SM.
d. Di Asia Tenggara - Zaman Logam 1000SM - 1500SM
di Dongson, Vietnam.
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh
alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu.
Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya
seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman
sejarah.
udah selesaii ??
BalasHapusrajin dah
by bayu julianto lamani