Rabu, 08 Oktober 2014

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA



Pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa diperlukan guna membentuk suatu negara yang berlandaskan suatu asas hidup bersama demi kesejahteraan bangsa. Selain itu, dengan pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa dapat membantu pemahaman pancasila secara lengkap dan utuh. Hal tersebut disebabkan pancasila merupakan bagian dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Secara epistomologis, Pancasila selain  sebagai dasar negara juga sebagai pandangan hidup dalam masyarakat, dijiwai dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai kepribadian bangsa dimana pancasila juga merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia waktu mendirikan Bangsa Indonesia.

A.                Masa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan
Menurut Mohammad Yamin, negara Indonesia terbentuk melalui 3 tahap yaitu zaman Sriwijaya yang bercirikan kedatukan, zaman Majapahit yang bercirikan keprabuan, dan zaman Indonesia yang berkebangsaan modern. Selain kerajaan-kerajaan tersebut,terdapat kerajaan lain juga yang ikut andil dalam memberikan nilai-nilai Pancasila. Beberapa kerajaan tersebut antara lain:
1.      Zaman Kerajaan Kutai, masyarakat Kutai menampilkan nilai-nilai social politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri serta sedekah kepada Brahmana.
2.      Zaman Kerajaan Sriwijaya, terdapat kebudayaan yang kuat dan disegani di Asia Tenggara. Pada masa tersebut Kerajaan Sriwijaya merupakan Kerajaan Maritim yang disegani dan menjadi pusat perdagangan karena letaknya yang strategis.
3.      Zaman Kerajaan sebelum Majapahit, merupakan kerajaan-kerajaan kecil secara silih berganti. Refleksi puncak budaya Jawa Tengah ditandai dengan berdirinya stupa Borobudur dan Candi Prambanan. Di wilayah Jawa Tengah terdapat candi Kalasan dan vihara yang dibangun oleh Kerajaan Kalingga. Dinasti Syailendra membangun Borobudur dan Prambanan. Di wilayah Jawa Timur terdapat bangunan keagamaan, toleransi beragama, pertanian, musyawarah, dan dagang yang dibangun oleh Kerajaan Airlangga.
4.      Zaman Kerajaan Majapahit, kerajaan ini berdiri pada tahun 1292 di Jawa Timur dan mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada dengan Laksamana Nala, armadanya mampu mempersatukan nusantara. Pada zaman ini, Majapahit juga melahirkan Empu Prapanca yang menulis buku Negara Kertagama (1365) yang didalamnya berisi istilah “pancasila”, sedangkan Empu Tantular mengarang buku Sutasoma yang berisi seloka persatuan nasional “Bhineka Tunggal Ika” yang mempunyai arti walaupun berbeda namun tetap satu jua. Majapahit kehilangan kedaulatannya pada tahun 1478.
Setelah masa kejayaan kerajaan Hindu-Buddha runtuh, muncul kerajaan Islam di Indonesia dan pada masa itu datang Bangsa Asing seperti Portugis, Spanyol, Belanda dengan tujuan mencari rempah-rempah. Pada hakikatnya perlawanan secara  fisik terhadap Belanda terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia. Tidak adanya persatuan dan koordinasi dalam melakukan perlawanan, sehingga tidak berhasil mengusir penjajah, sebaliknya justru memperkuat kedudukan penjajah. Selain itu situasi juga memburuk dikarenakan Belanda menerapkan sistem monopoli melalui sistem tanam paksa pada tahun 1930 sampai tahun 1870.
Pada abad XX, dunia timur meramaikan panggung politik internasional. Hal tersebut dipicu oleh rasa kesadaran akan kekuatan sendiri, seperti Philipina (1839) yang dipelopori oleh Joze Rizal, kemenangan Jepang atas Rusia di Tsunia (1905), terdapatnya partai kongres India Tilak & Gandhi, gerakan Sun Yat Sen (1911) dengan Republik China dan Indonesia mengawalinya dengan pendirian Budi Utomo yang dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908. Pendirian Budi Utomo ini merupakan penanda dari masa kebangkitan nasional. Budi Utomo melakukan gerakan aktif dalam politik praktis, melahirkan generasi 1908 yang merintis hari depan bangsa Indonesia, dan memicu tumbuhnya berbagai organisasi dan gerakan sosial seperti:
1.      Serikat Dagang Islam pada tahun 1909 oleh Cokroaminoto
2.      Indische Partij pada tahun 1913 oleh tiga serangkai
3.      Perserikatan Komunis Indonesia pada tahun 1920
4.      Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927 oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo, dan Sartono
5.      Partindo pada tahun 1931
6.      Pendidikan Nasional Indonesia pada tahun 1933 oleh Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir

Perkembangan selanjutnya adalah adanya sumpah pemuda pada tahun 1928, dimana pada awalnya pemuda berjuang dalam organisasi yang bersifat kedaerahan. Golongan muda yang tampil dipelopori oleh Moh.Yamin, Wongsonegoro, Kuncoro Purbopranoto, dan lain-lain untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda. Sikap pemuda Indonesia dipengaruhi ooleh perkumpulan mahasiswa Indonesia di negeri Belanda yang bernama “Perhimpunan Indonesia” yang dipimpin oleh Moh. Hatta, Ali Sastroamidjojo, Nasir Datuk Pamuncak dan lain-lain serta Partai nasional Indonesia. Perkembangan selanjutnya, pada tanggal 31 Desember 1930 berdiri wadah fungsi pergerakan pemuda bernama “Indonesia Muda”.
Setelah masa kebangkitan nasional, muncul masa penjajahan Jepang. Pada tanggal 8 Maret 1942, terjadi penyerahan Indonesia dari Belanda kepada Jepang. Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda sebagai Pemimpin Asia. Jepang menjanjikan bahwa Indonesia akan merdeka di kemudian hari. Pada tanggal 29 April 1945, Jepang memberikan kemerdekaan pada bangsa Indonesia karena terdesak oleh tentara sekutu. Bangsa Indonesia diperbolehkan untuk membentuk suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr. KRT. Rajiman Widyodiningrat. Berikut ini kronologi sidang BPUPKI:
1.        Tanggal 29 Mei 1945, perumusan materi falsafah negara oleh M. Yamin yaitu:
  1. Perikebangsaan
  2. Perikemanusiaan
  3. Periketuhanan
  4. Perikerakyatan
  5. Kesejahteraan rakyat
2.        Tanggal 31 Mei 1945, perumusan teori syarat berdirinya Negara oleh Mr. Supomo yaitu :
a.       Teori Negara perseorangan (liberasm) Negara adalah wujud kontrak sosial . Masyarakat bebas berbuat selama tidak melanggar kontrak (hukum). Negara adalah masyarakat hukum (legal society). Individu tidak boleh banyak dikekang.
b.      Teori negara kelas (sosialsm/komunism) Negara dijalankan dengan kekuasaan sentral/terpusat dan semua hal diatur negara. Cita-citanya: masyarakat tanpa kelas atau masyarakat komunis (sama rata sama rasa).
c.       Teori Negara integalistik. Diusulkan oleh Soepomo sebagai dasar negara karena menurutnya sesuai dengan struktur sosial masyarakat Indonesia. Teori ini mengutamakan persatuan antara pemimpin dengan rakyatnya. Negara satu untuk semua golongan, faham. Soepomo juga mengusulkan agar negara tidak berdasarkan ajaran agama tertentu (menolak negara agama) karena kebhinnekaan masyarakat Indonesia.
3.        Tanggal 1 Juni 1945, usulan Ir. Soekarno mengenai istilah Pancasila untuk dasar Negara Indonesia. Mengajukan 3 usulan dasar negara: Pancasila, Trisila atau Ekasila. Usulan pancasila dari Ir. Soekarno:
a.       Kebangsaan (nasionalisme)
b.      Kemanusiaan (internasionalisme)
c.       Musyawarah mufakat (demokrasi)
d.      Kesejahteraan rakyat
e.       Ketuhanan yang berkebudayaan
Usulan trisila dari Ir. Soekarno :
  1. Sosio-nasionalisme
  2. Sosio-demokrasi
  3. Ketuhanan
Usulan ekasila dari Ir. Soekarno adalah gotong royong.
Ada perbedaan pendapat mengenai hubungan agama dan negara. Golongan agama/Islam mengusulkan agar negara berdasarkan syariat Islam. Golongan nasionalis menginginkan negara persatuan. Karena ada perbedaan pendapat yang harus diselesaikan, maka dibentuk Panitia Kecil lagi yang mewakili kedua golongan. Panitia ini dikenal dg nama Panitia Sembilan. Tanggal 22 Juni 1945 Panitia 9 berhasil mencapai kesepakatan dalam Rancangan Preambule Hukum Dasar (Piagam Jakarta).
4.        Tanggal 22 Juni 1945, penyusunan piagam Jakarta oleh panitia kecil yang terdiri dari 9 orang yaitu: M. Hatta, A.Soebardjo, A.A Maramis, Soekarno, Abdul Kahar Muzakir, Wachid Hasjim, Abikusno Tjokrosujoso, A.Salim, dan M. Yamin.
5.        Tanggal 10 – 16 Juni 1945, sidang II BPUPKI, dibentuk panitia perancang UUD yang diketuai oleh Ir.Soekarno dan beranggotakan 19 orang. Keputusan penting yang dihasilkan antara lain:
  1. Bentuk Negara adalah Republik.
  2. Wilayah Negara adalah Wilayah Hindia Belanda.
  3. Membentuk Panitia Kecil :
Panitia Perancang UUD adalah Ir. Soekarno.
Panitia Ekonomi dan Keuangan à Drs. Moh. Hatta.
Panitia Pembelaan Tanah Air à Abikusno.
  1. Menyetujui piagam Jakarta sebagai pembukaan UUD.
Sidang Pleno BPUPKI tanggal 14 Juli 1945 menghasilkan (dasar-dasar) Rancangan UUD. Pembentukan PPKI tanggal 9 Agustus 1945 dengan tugas menetapkan UUD dan lain-lain mengenai negara Indonesia. PPKI menjadi Badan Nasional (15 Agustus 1945), karena Jepang menyerah kepada Sekutu. Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan sebagai berikut:
1.      Mengesahkan berlakunya UUD 1945
2.      Memilih presiden dan wakil presiden
3.      Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai badan musyawarah darurat.

B.        Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan jika dilihat dari sudut pandang hukum adalah bangsa Indonesia telah merdeka, menghapus  tata hukum kolonial, dan menggantinya dengan tata hukum nasional saat itu juga. Jika dilihat dari sudut pandang politis-ideologis, proklamasi kemerdekaan adalah bangsa Indonesia telah lepas dari belenggu penjajahan dan proklamasi kemerdekaan merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia. Proses pengesahan Pancasila dan dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945, dimana sidang pertama PPKI mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945 menjadi UUD 1945, yang terdiri dari pembukaan dan batang tubuh, setelah diadakan perubahan-perubahan dari Piagam Jakarta. Perubahan-perubahan tersebut antara lain mengganti kata “Mukadimah menjadi Pembukaan”. Kalimat “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya” diganti “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Selain itu terdapat perubahan pada batang tubuh UUD 1945, pada ayat 1 pasal 29 berubah menjadi “Negara Berdasarkan Atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.

SUMBER
http://arynatalina.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Rukiyati,%20M.Hum./Materi%202%20-%20Sejarah%20Perumusan%20Pancasila.ppt



Tidak ada komentar:

Posting Komentar